top of page
Search

Server Melambat? Yuk, Coba Load Balancer!

Pada artikel sebelumnya, sudah dibahas tentang penggunaan cloud computing untuk suatu bisnis. Jika readers masih belum paham dengan cloud computing, kalian bisa banget baca di artikel Aplikasi Cloud Computing dalam Dunia Bisnis. Nah, kali ini readers akan dihadapkan pada suatu kasus, bagaimana jika server yang mejembatani akses ke cloud computing terlalu banyak permintaan sehingga server menjadi down? Apa langkah yang seharusnya dilakukan sebagai web developer? Yuk kita belajar tentang Load Balancer!


ilustrasi alur fungsi load balancer
ilustrasi alur fungsi load balancer

Sumber : Nginx.com


Load balancing atau load balancer merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk meringankan server saat traffic sedang tinggi sehingga meminimalisir terjadinya server down. Perumpamaan sederhana adalah saat readers ingin membuka pengumuman SBMPTN 2021 tanggal 14 Juni kemarin. Ada banyak pilihan server alternatif untuk membuka hasil SBMPTN sehingga user tidak kesulitan untuk membuka pengumuman tersebut. Seperti dapat diakses pada sbmptn.unair.ac.id, sbmptn.ugm.ac.id, sbmptn.ipb.ac.id, dan link sejenis lainnya. Jika pada link ugm sedang tinggi traffic-nya maka load balancer akan mendeteksi hal tersebut dan mencari server lain yang sedang tidak sibuk.

Load balancer juga bertugas untuk mengatur flow informasi antara server dengan perangkat sehingga pengiriman data tidak terhambat dan dapat dikirimkan secara efisien dan optimal. Bagaimana dengan sistem keamanan dari load balancer? tentu saja tidak perlu dikhawatirkan karena load balancer mampu mempertahankan server dari serangan Cybercrime. Keamanan yang diciptakan oleh pengaplikasian load balancer dan cloud offload dapat menghemat biaya yang digunakan untuk maintenance kemanan server. Sangat efektif dan efisien bukan?


Terdapat berbagai macam pilihan load balancer software yang dapat readers gunakan, diantaranya seperti jetNEXUS dan Nginx.


Kelebihan dan Kekurangan Load Balancer


Terdapat kelebihan dan kekurangan dari sofware load balancer. Berikut kelebihan dari penggunaan load balancer pada sebuah webiste.

  1. Menambahkan sistem keamanan pada website

  2. Membuat website menjadi lebih tahan terhadap masalah-masalah yang tidak terduga

  3. Pengaplikasian load balancer dapat membuat perubahan infrastruktur dapat dilakukan tanpa mengganggu user

  4. Mengoptimalkan traffic website.

Di sisi lain, tentunya load balancer memiliki kekurangan, diantaranya sebagai berikut.

  1. Dalam upaya mempertahankan koneksi antara server dan user membutuhkan konfigurasi tambahan.

  2. Hardware Load Balancer membutuhkan harga ang lebih mahal sehingga harus disesuaikan dengan budget yang dikeluarkan oleh perusahan.

Metode - Metode Dalam Pengaplikasian Load Balancing

Setiap website memiliki susunan algoritma yang berbeda-beda. Maka dari itu, diperlukan penyesuaian atas pengaplikasian load balancing. Berikut metode-metode dalam menggunakan load balancing.

  1. Least Bandwidth : cara pendistribusian pada metode ini dilihat berdasarkan traffic yang paling sedikit. Ukuran yang digunakan pada metode ini adalah Mbps

  2. IP Hash : cara pendistribusian yang digunakan pada metode ini didasarkan pada berbagai data yang tersambung dengan IP destinasi, URL, dan IP lainnya.

  3. Least Response Time : cara pendistribusian yang digunakan pada metode ini didasarkan pada server yang memiliki koneksi aktif tekecil dan waktu respon tercepat.

  4. Round Robin : cara pendistribusian yang digunakan pada metode ini menggunakan prinspi rotasi server sehingga akan ada beberapa server yang terhubung pada load balancer dan akan diputar sesuai dengan banyaknya user yang mengakses website tersebut.

  5. Least Connection : cara pendistribusian pada metode ini akan menganalisis keramaian traffic di setiap server sehingga pendistribusian akan dilakukan ke server dengan jumlah koneksi terkecil.

Sofware Vs Hardware ?


load balancer hardware
load balancer hardware

sumber : australtech.net


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa setiap server memiliki kebutuhan load balancer yang berbeda sehingga diperlukan tipe yang tepat. Terdapat dua jenis load balancer, yaaitu software load balancer dan hardware load balancer. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, yuk tentukan yang sesuai dengan kebutuhanmu!

  1. Load balancer software : Tipe load balancer software memiliki fleksibilitas yang lebih baik dibanding dengan load balancer hardware. Tipe ini dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Di sisi lain, tipe ini juga memliki harga yang lebih murah sehingga untuk developer muda bisa dengan mudah menggunakan load balancer software. Tipe ini mampu menyesuaikan konfigurasi software sesuai dengan kebutuhan user. Contoh dari load balancer software adalah Nginx dan jetNEXUS.

  2. Load balancer hardware : Tipe load balancer hardware adalah tipe yang menggunakan perangkat keras dan di desain khusus untuk melakukan tugas sebagai load balancer. Hardware ini tergolong mahal sehingga dapat dikatakan kurang efektif dan efisien jika dibandingkan dengan load balancer software. Tipe ini juga memerlukan perawatan rutin agar tetap terjaga dan tidak mudah rusak. Biaya yang digunakan untuk maintenance juga tidak murah sehingga tipe ini cocok untuk server dari perusahaan besar dan memiliki dana yang cukup. Contoh dari tipe load balancer hardware adalah loadbalancer.org.

Nah, jika readers adalah seorang web developer dan mengalami masalah terkait traffic web yang terlalu padat, Yuk coba perdalam soal load balancer di sini. Yuk, coba aplikasikan load balancer!


"Today, Web services is really about developing for the server. What it means to developers is any set of systems services that you make a Web service you to access by any kind of device with a highly interactive client, not just a browser."

- John Fowler

Baca Juga :


Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda, Jika ada saran, kritik maupun pertanyaan silahkan kirim pesan ke:

PT. Karya Merapi Teknologi

contact@kmtech.id

Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!


REFERENSI


335 views0 comments
bottom of page