Apa yang terlintas di pikiran kalian saat mendengar tentang Internet of Things atau IoT? Rata-rata pasti berpikir tentang project yang bisa memantau ataupun untuk mengontrol sesuatu dengan mudah hanya menggunakan internet dan juga smartphone. Ternyata IoT luas banget loh, gak cuma itu aja. Kita juga gak cuma perlu belajar sensor dan transduser untuk bikin project monitoring dan controlling, lalu menampilkan data hasilnya. Terus kira-kira apa aja sih yang harus dipelajari?
1. Jaringan Komputer
Namanya aja Internet of Things, pasti berhubungan sama internet kan? Nah iya benar banget, IoT itu tentang bagaimana perangkat komputer terhubung dalam jaringan internet. Jadi, kita harus paham bagaimana komputer berkomunikasi dengan protokol komunikasi tertentu.
2. Protokol Komunikasi
Protokol IoT digunakan untuk menghubungkan perangkat IoT daya rendah. Protokol IoT membantu mengembangkan komunikasi antara perangkat IoT dan server berbasis cloud melalui Internet. Pada artikel sebelumnya, mimin udah bahas tuntas tentang protokol komunikasi dan contoh-contohnya juga.
Baca selengkapnya disini ya Mengenal Internet Data Protokol untuk Internet of Things
3. Cloud Computing
sumber: https://klikdata.co.id/
Cloud computing atau komputasi awan ini juga gak kalah penting loh, pengetahuan dasar mengenai konfigurasi server untuk mendukung sumber daya di IoT. Jangan sampai nanti data yang tampil ternyata saat diakses banyak user malah gak kuat. Banyak platform yang bisa kalian pakai untuk mempelajari cloud computing yaitu Google Cloud Service, Amazon AWS, Microsoft Azure dan lain-lain.
4. Pemrograman Mobile (Mobile Development)
Mengontrol 90% pasar, Android dan Apple iOS membutuhkan pengembang. Hal ini karena permintaan pasar dan juga tren IoT nantinya akan dikelola melalui smartphone. Kemampuan khusus yang akan lebih dicari ialah untuk mengembangkan aplikasi yang dapat berkomunikasi dengan perangkat keras dan sensor eksternal. Maka, pemrograman mobile atau mobile development patut kita pekajari sebagai pengembang IoT. Mobile Development terbagi menjadi 2 yaitu native dan hybrid.
sumber: https://kodytechnolab.com/
Secara mendasar, perbedaan Native app dan Hybrid app adalah sebagai berikut:
- Native App : Aplikasi yang dibuat khusus untuk satu platform tertentu. Contohnya app yang dibuat dengan menggunakan Visual Studio hanya bisa dijalankan di Windows, sedangkan app yang dibuat menggunakan Swift hanya bisa dijalankan di MacOs.
- Hybrid App : Aplikasi yang dibuat untuk bisa dijalankan di banyak platform. Contohnya bisa menggunakan Flutter untuk membuat apliasi Android, iOS, Windows, Mac OS, dan Aplikasi Web sekaligus hanya dengan satu kode program. Selain itu, kita juga bisa menggunakan Qt untuk membuat app Windows, MacOS dan DIstribusi Linux.
Eits, tapi bagi teman-teman gak punya pengalaman dan pengetahuan tentang pengembangan mobile untuk menampilkan hasil produk IoT, kalian bisa coba pakai yang namanya Platform IoT. Platform ini memudahkan kita mengembangakan produk IoT walaupun tidak memiliki pengetahuan tentang pengembangan mobile maupun web. Beberapa platform menyediakan pelayanan gratis loh, penasaran ? Mimin pernah bahas tuntas di artikel sebelumnya, baca selengkapnya disini 9 Platform IoT Gratis, WAJIB COBA!!
5. Embedded Device
Salah satu ilmu yang mimin saranin untuk dipelajari adalah Embedded Device. Walaupun gak wajib, tapi mempelajari pemrograman perangkat keras penting agar tahu bagaimana cara memprogram embedded device untuk dihubungkan dengan sensor dan aktuator. Bisa digunakan pada Raspberry Pi, Arduino, GPIO, I2C, Bluetooth, LoRaWAN, Microntrollers, ARM Cortex dan lain-lain. Mengetahui setidaknya satu sistem operasi seperti Linux dan satu sistem tertanam (embedded system) seperti Contiki akan sangat membantu kamu.
6. Basic Linux
sumber: http://news.uhb.ac.id/
Kenapa sih mimin saranin bagi para pengembang IoT harus belajar Linux? menurut mimin, pengembang IoT setidaknya memiliki kemampuan dasar Linux. Hal ini dikarenakan mayoritas server yang akan kamu bangun untuk platform IoT menggunakan sistem operasi dengan kernel Linux.
7. Machine Learning dan Artificial Intelligence (ML/AI)
Di serba modern ini, banyak muncul peralatan dengan teknologi kecerdasan buatan. Masyarakat sangat antusias terhadapat teknologi kecerdasan buatan hingga pengembangan AI yang kini sangat pesat. Pembelajaran mesin atau Machine learning adalah kontributor utama keberhasilannya, karena memungkinkan mesin belajar dari volume data yang besar untuk mengatasi masalah baru. Machine learning digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis sejumlah besar data, namun hanya akan masuk akal jika kita mampu menguraikan pola dan akhirnya memprediksi hasilnya. Ketika IoT menjadi lebih kompleks dan ada di mana-mana, kita akan membutuhkan bantuan sistem AI atau kecerdasan buatan untuk menangani lebih banyak tugas dan membuat keputusan mandiri.
Kayaknya akan sangat panjang kalo mimin cerita bagaimana ML/AI sangat berguna untuk pengembangan IoT kedepannya. Kira-kira pada setuju gak mimin bahas tentang machine learning untuk IoT di artikel selanjutnya ?
8. Analisa Data
Internet of Things tidak akan berguna jika data yang dikumpulkan dari berbagai perangkat selanjutnya tidak dapat dianalisis. Setelah suatu project berhasil diselesaikan, data yang dikumpulkannya baiknya diatur, dianalisis, dan diproses menjadi informasi yang berguna dalam pengembangan produk IoT.
Baca juga:
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda, Jika ada saran, kritik maupun pertanyaan silahkan kirim pesan ke:
PT. Karya Merapi Teknologi
contact@kmtech.id
Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!
Instagram: https://www.instagram.com/kmtek.indonesia/
Facebook: https://www.facebook.com/kmtech.id
LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/kmtek
Referensi:
コメント