top of page
Search

Konsep Smart City dengan Teknologi Internet of Things di Indonesia

Updated: May 19, 2021



Ilustrasi Konsep Smart City

Smart City atau kota pintar merupakan suatu konsep pengembangan tata kota dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi secara inovatif, efektif dan efisien dengan cara mengintegrasikan infrastruktur fisik, ekonomi dan sosial. Smart city tersebut digagas untuk meningkatkan efisiensi operasional, berbagi informasi dengan publik, dan meningkatkan kualitas layanan pemerintah dan kesejahteraan warga negara untuk mewujudkan kualitas kota yang lebih baik. Selain meningkatkan pelayanan, smart city juga digunakan untuk meningkatkan keselamatan publik, dari memantau area kejahatan tinggi hingga meningkatkan kesiapsiagaan darurat dengan sensor.


Pada masa Revolusi Industri 4.0 memunculkan tren baru yaitu otomatisasi, pembelajaran mesin (machine learning) dan juga internet of things (IoT). Tren tersebut mendorong penerapan teknologi pada konsep pengembangan smart city. Beberapa kota yang sudah mulai menerapkan konsep smart city adalah Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Beberapa sektor kini mulai menerapkan konsep smart city dalam pengembangannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:


1. Smart Transport Management


Penerapan konsep smart city sudah mulai diterapkan di sektor transportasi seperti manajemen lalu lintas cerdas yang digunakan untuk memantau dan menganalisis arus lalu lintas untuk mengoptimalkan lampu jalan untuk mencegah jalan menjadi terlalu padat berdasarkan waktu atau jadwal jam sibuk. Selain itu, ada transit publik pintar yang berfungsi untuk memastikan transportasi publik memenuhi permintaan pengguna. Kini muncul beberapa perusahaan angkutan pintar yang dapat dengan mudah mengoordinasikan layanan dan memenuhi kebutuhan transportasi online secara real time. Muncul juga aplikasi layanan publik untuk peminjaman sepeda yang sudah diterapkan di beberapa tempat.



2. Waste Management


Adopsi konsep smart city juga bertujuan untuk memantau dan mengatasi masalah dalam sektor lingkungan seperti perubahan iklim dan polusi udara. Sanitasi juga dapat ditingkatkan dengan teknologi pintar, baik itu menggunakan tempat sampah yang terhubung ke internet dan sistem manajemen armada yang diaktifkan IoT untuk pengumpulan dan pembuangan limbah, atau menggunakan sensor untuk mengukur parameter air dan menjamin kualitas air minum di ujung depan sistem, dengan pembuangan air limbah yang tepat dan drainase di bagian belakang.



3. Smart Lighting


Tujuan yang menjadi fokus utama smart city adalah efisiensi energi. Dengan mengintegrasikan sensor pada lampu jalan, lampu jalan di beberapa kota dirancang agar redup ketika tidak ada mobil atau pejalan kaki di jalan. Dengan prinsip kerja tersebut teknologi IoT pada lampu pintar dapat mengefisiensi energi yang digunakan. Teknologi smart grid dapat digunakan untuk meningkatkan operasi, pemeliharaan dan perencanaan, dan untuk memasok daya sesuai permintaan dan memonitor pemadaman energi.


4. Smart Parking


Teknologi yang berfungsi untuk memesan tempat parkir secara digital dan memberi informasi secara real time tentang ketersediaan tempat parkir di suatu tempat. Smart parking ini memberi dampak efektif dan efisien bagi mayarakat penggunanya.


Peluang Smart City


Smart city bukan hanya mengenai teknologi tetapi upaya-upaya inovatif dalam merubah ekosistem sebuah kota. Peluang utama yang muncul akibat pembangunan smart city adalah aspek keberlanjutan. Teknologi IoT akan membantu kota mempertahankan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi untuk kesejahteraan warga negara dan efisiensi pemerintah di daerah perkotaan di tahun-tahun mendatang. Salah satunya adalah meteran air dan penutup lubang yang merupakan komponen kota yang kini dapat dipantau oleh sensor pintar. Selain itu, tersedianya beberapa spot Wi-Fi gratis yang tersedia pada ruang-ruang umum. Beberapa fitur smart city dapat dibangun dengan protokol lora, selengkapnya baca di Teknologi LoRa dan Protokol LoRaWan (kmtech.id)


Tantangan Smart City


Menurut penilaian (assessment) pada 100 kota/kabupaten selama tiga tahun dari 2017-2019, tantangan penerapan konsep smart city adalah pemerintah daerah terjebak rutinitas (No APBD, No Smart City), anggapan smart city sama dengan proyek TIK bukan sebagai perubahan budaya kerja, kapasitas SDM teknis rendah, belum meratanya infrastruktur TIK dan kurangnya komitmen pemimpin daerah. Selain itu, belum semua daerah di Indonesia memiliki infrastruktur yang memadai untuk menunjang pemanfaatan IoT dalam pembangunan smart city.


Muncul kekhawatiran smart city bahwa manajer kota tidak menjaga privasi data dan keamanan, timbul rasa takut akan paparan data yang dihasilkan warga setiap hari dengan risiko peretasan atau penyalahgunaan. Selain itu, keberadaan sensor dan kamera dapat dianggap sebagai pelanggaran privasi atau pengawasan pemerintah. Untuk mengatasi hal tersebut, data smart city yang dikumpulkan harus dianonimkan dan bukan informasi pengenal pribadi.

Tantangan smart city menurut techinasia

Pentingnya Smart City di Masa Pandemi COVID-19



Pada masa pandemi COVID-19, pendekatan pembangunan menggunakan konsep smart city semakin diperlukan. Ketika protokol kesehatan harus dilaksanakan dan membatasi tatap muka, maka harus ada perubahan pada pola hidup masyarakat yang luar biasa. Perubahan pola interaksi terlihat dari berbagai aspek kehidupan mulai dari pelaksanaan ibadah, bisnis, perekonomian, pendidikan, layanan publik, bahkan silaturahmi. Adanya kewajiban menerapkan protokol kesehatan, memaksa masyarakat meminimalisir berbagai aktivitasnya di luar rumah.


Pada ranah birokrasi, digitalisasi menuju smart governance mulai digalakkan. Pelayanan publik dibuat prosedur baru melalui layanan daring, artinya krisis saat ini mengakselerasi proses digitalisasi. Dalam bidang ekonomi pembayaran digital meningkat pesat dan lonjakan luar biasa untuk produk daring. Pembuat produk dan pemberi layanan harus pintar beradaptasi dengan perubahan pola ini. Berbagai daerah ikut berpacu adaptasi kebiasaan baru melalui berbagai layanan yang mereka berikan agar tetap poroduktif di masa pandemi COVID-19.


"Staying home can be very lonely. Try and remain calm. Listen to music, play a funny movie in the background--in the early years of launching my own coaching practice, old episodes of Mystery Science Theater 3000, literally saved my life and allowed my business to thrive. But, do whatever it takes to create a warm environment."


- Carlota Zimmerman, career strategist



Baca juga:



Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda, Jika ada saran, kritik maupun pertanyaan silahkan kirim pesan ke:

PT. Karya Merapi Teknologi

contact@kmtech.id


Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!


Referensi:

675 views0 comments
bottom of page