Sumber : wartaekonomi.co.id
Beberapa tahun belakangan istilah revolusi industri kerap menyelimuti telinga kita bukan? Seperti “Persiapkan diri kalian untuk menyambut revolusi industri 4.0”. Mungkin kata-kata tersebut sering terdengar, apalagi jika kalian masih mengenyam bangku sekolah, sudah tentu Bapak dan Ibu guru kalian sering mengatakan hal tersebut. Sebagian dari kita ada yang sudah memahami apa itu revolusi industri, tetapi masih banyak di sana yang belum memahami apa itu revolusi industri tersebut. Untuk itu, artikel kali ini akan membahas bersama tentang Revolusi industri atau Industrial Revolution.
Industrial Revolution
Revolusi industri atau industrial revolution tidak lepas dari peristiwa Aufklaruk atau masa pencerahan di Eropa, yang membawa perubahan besar, khususnya dalam bidang ilmu, suara.com (08/10/2021).
Sumber : sevima.com
Revolusi industri merupakan sebuah perkembangan teknologi yang terjadi pada periode antara tahun 1760-1850, revolusi industri menyebabkan perubahan besar, cepat, dan juga radikal terhadap cara manusia dalam mengolah sumber daya dan memproduksi barang. Seperti pada bidang manufaktur, pertanian, pertambangan, ilmu, transportasi, dan teknologi. Singkatnya revolusi industri adalah dimana sebagian pekerja manusia mulai tergantikan oleh teknologi dan mesin. Serta berdampak pada bidang sosial, budaya, dan ekonomi.
Istilah revolusi industri sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui, seorang pemimpin pabrik tekstil, yang dimulai dari Britani Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, sampai ke seluruh dunia, kompas.com (02/05/2021).
Memahami Perkembangan Era Revolusi Industri dari 1.0 sampai 4.0
Sumber : taucepat.com
Tahukah kalian bahwa tanpa disadari kita sudah melewati era revolusi industri tersebut dari 1.0 hingga saat ini, yaitu revolusi industri 4.0, dan era tersebut telah berlangsung kurang lebih 3 abad, sehingga membawa perubahan besar dalam kehidupan kita. Lalu bagaimana sebenarnya perkembangan dunia industri dari awal sampai saat ini?
Industrial Revolution 1.0 (Mesin Uap)
Sumber : campusnesia.co.id
Revolusi industri 1.0 terjadi pada abad ke-18 yang ditandai dengan penemuan mesin uap di Inggris. Saat itu, mesin uap menjadi alat tenun mekanis pertama yang digunakan oleh bangsa Inggris untuk proses produktivitas industri tekstil. Mesin tersebut menggantikan tenaga manusia yang dulunya manual oleh tangan sekarang tergantikan oleh mesin uap tersebut. Seiring berjalannya waktu, mesin uap tersebut berkembang pada industri lainnya, mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi, sampai ke manufaktur pun mulai menggantikan tenaga manual. Di era ini jugalah produksi massal terjadi.
Pada bidang industri transportasi, mesin uap telah digunakan. Pada masa itu transportasi laut internasional menggunakan tenaga angin. Namun, angin tersebut tidak bisa sepenuhnya diandalkan karena arah angin yang tidak menentu, berlawanan, bahkan tidak ada angin sama sekali. Penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun berkurang ketika James Watt menemukan mesin uap yang jauh lebih efisien dan murah dibandingkan mesin uap sebelumnya pada tahun 1776. Dengan mesin uap tersebut kapal dapat berlayar 24 jam.
Industrial Revolution 2.0 (Lini Produksi/ Assembly Line)
Sumber : thoughtco.com
Era revolusi industri 1.0 telah berakhir pada tahun 1850-an, revolusi industri pun berlanjut pada 2.0 yang terjadi pada awal abad ke-20. Revolusi ini ditandai dengan penemuan tenaga listrik. Pekerjaan yang dulunya dilakukan secara manual sekarang tergantikan oleh mesin uap, dan kini ditemukan tenaga listrik yang lebih memudahkan pekerjaan. Berbeda dengan revolusi pertama yang lebih berfokus kepada efisiensi mesin, revolusi industri 2.0 lebih fokus kepada proses produksi itu sendiri.
Seperti di akhir tahun 1800-an, mobil diproduksi secara massal. Proses pembuatan mobil yang awalnya dibuat pada satu tempat, akhirnya diselesaikan dengan konsep assembly line yang memanfaatkan conveyor belt pada tahun 1913. Para perakit mobil dilatih untuk mengurus satu bagian saja, sehingga proses produksi mobil yang massal bisa dilakukan lebih efisien.
Dampak lain dari revolusi industri 2.0 adalah saat perang dunia II, dimana kala itu produksi kendaraan perang seperti tank, pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara massal.
Industrial Revolution 3.0 (Teknologi Otomasi)
Sumber : facebook.com
Pada revolusi industri 3.0, peran manusia dalam industri dikurangi, kemudian digantikan oleh mesin-mesin pintar berteknologi khusus. Revolusi ketiga ini dipicu oleh mesin yang dapat bergerak dan berfikir secara otomatis, yaitu robot dan komputer. Salah satu komputer pertama dikembangkan pada perang dunia II sebagai mesin pemecah kode buatan Nazi Jerman yang dinamakan komputer Colossus. Penggunaan computer mulai menggantikan hal yang rumit, ketika dahulu dilakukan oleh manusia sekarang dilakukan oleh komputer seperti mengirim dokumen, membuat pencatatan, dsb.
Industrial Revolution 4.0 (Digital dan Internet)
Sumber : pusdatin.kemensos.go.id
Nah, inilah revolusi terbaru yang sedang ramai diperbincangkan, yaitu revolusi industri 4.0 (four point zero). Dimana pada era kali ini lebih berfokus pada perkembangan dunia dan internet (internet of things). Industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber, revolusi ini juga dikenal dengan istilah “cyber physical system”. Berbagai inovasi seperti robot yang terhubung ke internet, AI (Artificial Intelligence), cloud computing, dsb. Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup.
Teknologi baru selalu dikembangkan pada era saat ini seperti, ojek online, tarik tunai lewat ponsel, sampai warung digital banyak beredar pada era revolusi kali ini. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia (human).
Dalam era revolusi industri 4.0 ini setidaknya ada 5 poin penting yang menjadi pilar utama dalam pengembangan industri siap digital, seperti :
1. Internet of Things (IoT)
IoT merupakan konsep dimana koneksi internet terhubung atau diperluas ke perangkat fisik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Big data
Big data adalah kumpulan proses yang terdiri dari volume data dalam jumlah besar, rumit, dan tak terstruktur yang digunakan untuk membantu kegiatan bisnis.
3. AI (Artificial Intelligence)
AI merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang memiliki kecerdasan dan layaknya manusia dan bisa diatur sesuai keinginan manusia.
4. Cloud Computing (Komputasi Awan)
Cloud computing merupakan gabungan pemanfaatkan teknologi komputer pengembangan berbasis internet (awan), dimana penggunanya diberikan hak akses (login) menggunakan cloud.
5. Addictive Manufakturing
Addictive manufacturing merupakan industry yang memanfaatkan mesin pencetak 3D atau sering dikenal dengan 3D printing.
Kesimpulan
Era revolusi industri 1.0 sampai 4.0 terbukti membawa peluang baik di setiap tahapannya, meski begitu terdapat resiko yang perlu diantisipasi. Semua hal yang akan terjadi ataupun sudah terjadi akan membawa dampaknya tersendiri, tergantung kepada cara kita melihat dan menyikapi revolusi industri ini.
"For that, choose your best choice to determine the direction of your path."
Erinta, 21-10-2021
Referensi :
PT. Karya Merapi Teknologi
Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!
Instagram: https://www.instagram.com/kmtek.indonesia/
Facebook: https://www.facebook.com/kmtech.id
LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/kmtek
Comentarios