top of page
Search

Mengenal Resistor dan Perannya dalam Sistem Elektronika Modern

Dalam dunia elektronika, terdapat banyak komponen dasar yang menjadi pondasi dari berbagai rangkaian listrik. Salah satu yang paling umum dan vital adalah resistor. Komponen ini sering ditemui di berbagai alat elektronik dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengatur aliran arus listrik. Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, jenis-jenis, hingga cara membaca kode warna resistor agar lebih mudah dipahami oleh pemula maupun pelajar teknik.


Apa Itu Resistor dan Apa Fungsinya?

Resistor adalah komponen elektronik pasif yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi arus listrik dalam sebuah rangkaian. Satuan dari hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut Ohm (Ω), yang diambil dari nama ilmuwan Georg Simon Ohm.

Fungsi utama resistor tidak hanya sekadar menghambat arus listrik, tapi juga untuk:

  • Menurunkan tegangan.

  • Membatasi arus yang masuk ke komponen lain seperti LED atau IC.

  • Mengatur waktu dalam rangkaian dengan kombinasi kapasitor (pada rangkaian RC).

  • Membagi tegangan (voltage divider).

  • Melindungi komponen sensitif dari lonjakan arus.

Dengan peranannya tersebut, resistor hampir selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronik, mulai dari yang sederhana seperti lampu LED hingga yang kompleks seperti komputer dan peralatan industri.


Gambar: Ini gambar close-up tumpukan resistor dengan kode warna biru, merah, dan hitam. Kelihatannya siap dipakai atau dites.
Sumber: pcbmay.com

Jenis-Jenis Resistor yang Perlu Diketahui

Ada berbagai jenis resistor yang tersedia di pasaran, dan masing-masing memiliki karakteristik serta kegunaan tertentu. Umumnya, resistor dibagi menjadi dua kategori besar: resistor tetap dan resistor variabel.

  1. Resistor Tetap: Resistor ini memiliki nilai hambatan yang tidak berubah. Contohnya:

    • Resistor karbon: Umum digunakan karena murah, tetapi kurang presisi.

    • Resistor film: Memiliki akurasi lebih tinggi dibanding resistor karbon.

    • Resistor kawat: Umumnya digunakan untuk arus besar dan tahan panas.

  2. Resistor Variabel Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah sesuai kebutuhan. Contohnya:

    • Potensiometer: Digunakan dalam volume radio atau pengatur intensitas cahaya.

    • Rheostat: Digunakan dalam aplikasi beban tinggi.

    • Trimpot: Versi kecil dari potensiometer untuk pengaturan internal.

Pemilihan jenis resistor tergantung pada kebutuhan desain rangkaian, termasuk besaran arus, ketahanan terhadap suhu, dan akurasi yang diinginkan.


Simbol dan Satuan Resistor dalam Rangkaian Elektronik

Dalam skema rangkaian elektronik, resistor digambarkan dengan simbol standar berupa garis zig-zag atau persegi panjang (tergantung standar Amerika atau Eropa). Nilai resistor biasanya ditulis dalam satuan Ohm (Ω), kilo Ohm (kΩ), atau Mega Ohm (MΩ).

Misalnya:

  • 100Ω = seratus Ohm.

  • 4.7kΩ = 4700 Ohm.

  • 1MΩ = 1.000.000 Ohm.

Pengetahuan tentang satuan dan simbol ini penting agar seseorang dapat membaca skema elektronik dan merakit perangkat dengan benar.


Cara Membaca Nilai Resistor Berdasarkan Kode Warna

Dalam dunia elektronika, resistor sering kali tidak memiliki angka tertulis, melainkan menggunakan kode warna untuk menunjukkan nilai hambatannya. Ini karena bentuk resistor yang kecil membuat penulisan angka menjadi tidak praktis. Setiap warna pada gelang resistor mewakili angka tertentu, berikut tabel kode warna resistor yang umum digunakan:

Warna

Angka

Nilai Perkalian

Toleransi

Hitam

0

x1

-

Coklat

1

x10

±1%

Merah

2

x100

±2%

Oranye

3

x1.000

-

Kuning

4

x10.000

-

Hijau

5

x100.000

±0.5%

Biru

6

x1.000.000

±0.25%

Ungu

7

x10.000.000

±0.1%

Abu-abu

8

x100.000.000

±0.05%

Putih

9

x1.000.000.000

-

Emas

-

x0.1

±5%

Perak

-

x0.01

±10%


Misalnya, sebuah resistor dengan gelang warna merah, ungu, kuning, dan emas berarti:

  • Merah = 2

  • Ungu = 7

  • Kuning = x10.000

  • Emas = ±5%

Jadi nilai resistor-nya adalah 27 x 10.000 = 270.000 Ohm atau 270 kΩ dengan toleransi ±5%.

Dengan mengetahui cara membaca kode warna ini, teknisi dan pelajar dapat lebih mudah menentukan nilai resistor tanpa perlu alat ukur.


Rumus dan Alat Bantu Menghitung Nilai Resistor

Untuk menghitung nilai resistor berdasarkan gelang warna, kita bisa menggunakan rumus sederhana atau bantuan alat seperti:

  • Kalkulator kode warna resistor online.

  • Aplikasi smartphone.

  • Multimeter digital (untuk mengukur langsung hambatan resistornya).

Namun, jika ingin menghitung secara manual, berikut rumus dasar untuk resistor 4 gelang:

Nilai Resistor = (Gelang 1 & 2) x Nilai Perkalian

Contoh:

  • Gelang 1 = Merah (2)

  • Gelang 2 = Hijau (5)

  • Gelang 3 = Oranye (x1000)

Maka nilainya: 25 x 1000 = 25.000 Ohm atau 25 kΩ

Gelang ke-4 adalah toleransi, dan tidak mempengaruhi nilai utama, hanya batas keakuratan.


Pentingnya Memahami Resistor dalam Dunia Elektronika

Memahami fungsi dan cara kerja resistor sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin terjun ke dunia teknik elektro, robotika, atau hanya sekadar hobi membuat rangkaian elektronik. Tanpa resistor, arus listrik bisa merusak komponen lain karena tidak terkontrol. Selain itu, kemampuan membaca kode warna resistor juga merupakan keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh pelajar SMK teknik, mahasiswa teknik elektro, maupun teknisi peralatan elektronik. semoga bermanfaat dan selamat berkarya!


PT. Karya Merapi Teknologi

contact @kmtech.id


Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!


Sumber:


Comments


Kami fokus dalam mendukung IoT Enthusiast untuk berkarya dan menghasilkan solusi teknologi, dari dan untuk negeri. Dalam perjalanannya, kami percaya bahwa kolaborasi menjadi kunci dalam menghasilkan karya yang bermanfaat bagi bangsa.

Phone: +62 813-9666-9556

Email: contact@kmtech.id

Location: Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55752

RESOURCES

  • YouTube
  • Instagram
  • Facebook
  • LinkedIn

© 2023 by KMTek

bottom of page