top of page
Search
Writer's pictureRizka Wiyossabhi Fenia

Arduino: Penjelasan Beserta Contoh 3 Project Sederhana yang Cocok untuk Pemula


Arduino-Mertani
Sumber: ( exploremoredaily.blogspot.com )

Arduino merupakan salah satu mikrokontroler yang umum digunakan untuk membuat suatu prototype sistem melalui bahasa pemrograman. Salah satu jenis arduino yang paling sering digunakan dan menjadi rekomendasi dalam pembuatan projek yaitu arduino uno. Bahasa pemrograman yang digunakan pada arduino yaitu bahasa C, dan untuk arduino uno sendiri sudah dilengkapi dengan library untuk memudahkan para penggunanya. Library adalah sebuah subroutine yang berisi modul atau shield arduino dan mempunyai fungsi tertentu. Modul yang sudah tersimpan pada library memudahkan pengguna dalam penulisan sketch atau program.

Pemasangan projek board dan pin pada arduino, perlu dirangkai sesuai dengan ketentuan yang ada. Selain rangkaian pada arduino, kode program untuk menjalankan projek pun harus tepat. Untuk mengeksekusi program pada arduino uno, kita perlu menginstal dan menggunakan software arduino IDE. Pada arduino IDE, terdapat beberapa menu yang memudahkan kita dalam mengeksekusi program.

Pada saat pembuatan projek, kita tidak hanya membutuhkan arduino, karena sering kali kita memerlukan bahan tambahan seperti resistor, dan komponen lainnya. Pada pembuatan projek dengan arduino, kita memerlukan sensor yang berfungsi sebagai material utama. Ada banyak jenis sensor yang bisa digabungkan dalam pembuatan projek arduino, seperti sensor ultrasonik yang digunakan untuk mengukur jarak, hingga sensor LDR (Light Dependent Resistor) yang digunakan sebagai sensor cahaya yang mampu menghidupkan serta mematikan suatu beban dengan adanya intensitas cahaya. Berikut kami jelaskan beberapa projek arduino uno yang mudah dan cocok dicoba bagi pemula.


1. Tempat Sampah Otomatis Menggunakan Sensor Ultrasonik

Tempat Sampah Otomatis-Mertani
Sumber: ( umsida.ac.id )

Sensor ultrasonik merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur jarak pada suatu objek. Nah, untuk cara kerja dari tempat sampah otomatis ini memanfaatkan jarak antara benda dengan sensor ultrasonik yang terpasang pada tempat sampah. Lebih tepatnya, ketika kita mendekatkan suatu benda ke tempat sampah yang sudah terpasang sensor ultrasonik, maka penutup tempat sampah akan otomatis terbuka.

Untuk alat-alat yang kita gunakan dalam projek tempat sampah otomatis adalah arduino uno, sensor ultrasonik HC SR-04, project board, mini servo SG 90, kabel jumper, Pena bekas, dan tempat sampah. Selanjutnya, kita rangkai pin pada Arduino, sensor, dan project board.

  • Hubungkan 5V pada pin Arduino dan GND Arduino ke port Project board yang paling bawah menggunakan kabel jumper.

  • Pin GND dan VCC yang ada pada Sensor Ultrasonik kita hubungkan ke port aliran GND di Project board dengan kabel jumper.

  • Hubungkan pin ECHO pada Sensor Ultrasonik ke pin 11 pada arduino dan pin TRIG ke pin 12 arduino.

  • Untuk bagian Servo merah, ke VCC pada Project board, servo cokelat ke GND di Project board, dan servo orange ke pin 8 di Arduino.

  • Masuk ke aplikasi Arduino dan mulai tuliskan program. Kita juga bisa mencari referensi coding untuk projek tempat sampah otomatis di Internet.

  • Hubungkan katub pada servo dengan katub pada pena yang ada di tempat sampah.

  • Hubungkan kabel USB pada arduino ke adaptor. Cek apakah sensor ultrasonik memberi respon dengan mendekatkan tangan kita ke sensor.

  • Jika tempat sampah membuka tutup setelah didekati, maka tempat sampah otomatis sudah siap digunakan.


2. Alat Ukur Tinggi Badan dengan Sensor Ultrasonik

alatukurTB-Mertani
Sumber: ( sipiit.blogspot.com )

Seperti yang kita ketahui, sensor ultrasonik adalah sensor yang digunakan untuk mengukur jarak. Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkannya untuk mengukur tinggi badan. Untuk cara kerja dari sensor ultrasonik dalam pengukuran tinggi badan yaitu, kita perlu meletakkan sensor di permukaan tinggi sekitar 250 sentimeter. Sensor ultrasonik membaca jarak antara permukaan tanah dan tinggi menuju sensor. Ketika kita berdiri di bawah sensor, maka sensor ultrasonik akan menghitung jarak antara sensor dan benda yang menghalangi atau bisa dirumuskan (tinggi badan = 250 sentimeter - jarak yang terbaca).

Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat projek pengukur tinggi badan dengan arduino adalah, Arduino Uno, sensor ultrasonik HC SR-04, LCD I2C 16x2, kabel jumper, solder, timah solder, lem tembak, pinhead Arduino, dan tiang. Selanjutnya, mari kita rangkai antar masing-masing komponen.

  • Hubungkan pin VCC dengan VCC 5V di arduino, pin GND ultrasonik dengan pin GND Arduino, pin trigger dengan pin 9 Arduino, dan pin echo dengan pin 8 Arduino. 

  • Pin RS di LCD kita hubungkan ke Pin 7 di Arduino, Pin E ke Pin 6, Pin D4 ke Pin 5, Pin D5 ke Pin 4, Pin D6 ke Pin 3, Pin D7 ke Pin 2, Pin R/W/VCC ke Pin GND.

  • Masuk ke aplikasi arduino IDE dan mulai tuliskan kode program.

  • Untuk referensi coding tentang projek tinggi badan, anda bisa mencarinya di internet.

  • Setelah upload coding dan berhasil, kita bisa langsung mencoba mengukur tinggi badan kita.

  • Hasil tinggi badan akan tampil di LCD

Contoh Rangkaian-Mertani
Contoh Rangkaian (Sumber: berbageilmu.blogspot.com )

3. LED Tepuk dengan Sensor Suara

Sensor suara adalah sensor yang bekerja merubah suara menjadi besaran listrik. Kecepatan suara juga memengaruhi besar kecilnya daya listrik yang dihasilkan. Ketika suara yang diberikan memiliki gelombang yang besar, maka listrik yang dihaslikan juga lebih besar. Projek kali ini memanfaatkan suara tepukan tangan pada sensor tersebut untuk menghasilkan besaran listrik yang dapat menghidupkan lampu.

Ada beberapa komponen yang diperlukan dalam pembuatan projek lampu tepuk, di antaranya adalah arduino, relay 1 chanel, sensor suara, lampu, kabel jumper male dan female, adaptor 12V, dan batu baterai. Nah, selanjutnya kita lanjutkan dengan merangkai alat-alat yang sudah disiapkan.

  • Hubungkan GND 1 pada adaptor 12V ke GND pada arduino.

  • GND kedua pada adaptor 12V dihubungkan ke pin negatif baterai.

  • Pin 12V pada adaptor dihubungkan ke pin positif pada batu baterai yang berbeda.

  • Hubungkan pin L/P pada adaptor 12V ke pin nomor 4 pada arduino.

  • Pada OUT di sensor suara, kita hubungkan pin nomor 2 di arduino.

  • Pin GND pada sensor suara dihubungkan dengan pin GND pada arduino.

  • Untuk pin VCC hubungkan dengan pin 5V pada arduino.

  • GND Access pada adaptor 12V dihubungkan dengan saklar lampu. Access NO pada adaptor 12V dihubungkan dengan pin negatif pada lampu.

  • Untuk pin positif pada lampu, harus terhubung dengan salah satu saklar yang belum bermuatan negatif.

  • Setelah rangkaian projek lampu tepuk selesai, kita mulai memprogram pada aplikasi Arduino IDE. Referensi coding untuk projek lampu tepuk bisa anda dapatkan di internet.

  • Setelah coding berhasil dijalankan, kita bisa mencoba dengan bertepuk di sekitar sensor suara untuk mengetahui hasilnya.

lampu tepuk-Mertani
Contoh Rangkaian Lampu Tepuk (Sumber: arduinopedia.blogspot.com )

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan arduino. Arduino memudahkan kita untuk membuat projek berbasis IoT yang memiliki nilai guna dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, itulah penjelasan mengenai projek dengan menggunakan arduino uno yang mudah untuk pemula. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!


PT. Karya Merapi Teknologi

contact @kmtech.id


Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!


Sumber:



7,693 views0 comments

Kommentare


bottom of page