Panduan Lengkap Mengenal Komponen Elektronika Dasar untuk Pemula
- Atista Dwi zahra
- 12 hours ago
- 4 min read

Dalam dunia teknologi modern, pemahaman tentang komponen elektronika menjadi sangat penting. Komponen elektronika adalah elemen dasar yang digunakan untuk membentuk suatu rangkaian elektronika dengan dua atau lebih terminal penghubung. Setiap komponen memiliki fungsinya masing-masing, ada yang sebagai penghambat, penguat, penghantar, penyaring, hingga pengendali. Artikel ini akan membahas jenis-jenis komponen elektronika, fungsi, simbol, dan contoh penerapannya dalam rangkaian sederhana.
Pengertian dan Klasifikasi Komponen Elektronika
Berdasarkan karakteristik kerjanya, komponen elektronika diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama yaitu komponen pasif dan komponen aktif.
Komponen Pasif
Jenis komponen yang dapat beroperasi tanpa memerlukan arus atau tegangan listrik tambahan saat bekerja. Komponen ini digunakan sebagai pembatas arus, pembagi tegangan, dan filter pasif. Contoh komponen pasif meliputi resistor, kapasitor, dan induktor.
Komponen Aktif
Komponen elektronika yang memerlukan arus atau tegangan dari sumber eksternal untuk beroperasi. Komponen ini dapat menguatkan dan menyearahkan arus listrik, serta mengubah bentuk energi. Komponen aktif meliputi dioda, transistor, dan IC (Integrated Circuit) yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon dan germanium.
Komponen Elektronika Pasif dan Fungsinya
Resistor
Resistor adalah komponen yang berfungsi menghambat dan mengatur arus listrik dengan satuan Ohm (Ω). Nilai resistor diwakili dengan kode gelang warna pada badannya. Jenis resistor meliputi resistor tetap, resistor variabel (potensiometer), LDR (Light Dependent Resistor) yang peka terhadap cahaya, dan Thermistor yang berubah nilainya berdasarkan suhu.
Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang menyimpan muatan listrik sementara dengan satuan Farad (F). Fungsinya meliputi memilih gelombang radio pada tuner, perata arus pada rectifier, dan filter dalam power supply. Kapasitor terbagi menjadi kapasitor tetap (keramik, elektrolit, tantalum) dan kapasitor variabel.
Induktor
Induktor atau coil adalah lilitan kawat yang menimbulkan medan magnet saat dialiri arus dengan satuan Henry (H). Digunakan untuk mengatur frekuensi dan filter pada rangkaian radio. Pada rangkaian DC, induktor menjaga tegangan tetap konstan, sedangkan pada AC dapat meredam fluktuasi arus.

Komponen Elektronika Aktif dan Karakteristiknya
Dioda
Dioda adalah komponen yang mengalirkan arus listrik satu arah dan menghambat arah sebaliknya. Dioda memiliki dua elektroda: anoda dan katoda. Sebagai komponen aktif, dioda silikon memerlukan tegangan 0,7V untuk bekerja, sedangkan dioda germanium memerlukan 0,3V.
Jenis-jenis dioda meliputi:
Dioda penyearah untuk mengubah AC ke DC
Dioda Zener sebagai pengaman rangkaian
LED (Light Emitting Diode) yang memancarkan cahaya
Dioda Foto sebagai sensor cahaya
Dioda Schottky sebagai pengendali
Transistor
Transistor adalah komponen aktif dengan tiga terminal: Base (B), Emitor (E), dan Collector (C). Fungsinya sebagai penguat arus, saklar elektronik, stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan penyearah. Transistor terbagi menjadi dua tipe: NPN dan PNP, serta jenis lain seperti FET dan MOSFET.
IC (Integrated Circuit)
IC adalah gabungan ratusan hingga jutaan transistor, resistor, dan komponen lainnya dalam kemasan kecil. IC berfungsi sebagai otak peralatan elektronika seperti mikroprosesor. Jenis IC meliputi IC Timer, IC Comparator, IC Logic Gates, IC Switching, dan IC Amplifier.
Simbol dan Cara Membaca Komponen Elektronika
a. Simbol Komponen Pasif
Resistor disimbolkan dengan garis zigzag (Amerika) atau persegi panjang (Eropa). Resistor variabel memiliki tanda panah melintasi simbolnya. Kapasitor menggunakan dua garis paralel, dengan kapasitor elektrolit memiliki salah satu garis melengkung dan tanda plus (+). Induktor disimbolkan dengan garis bergelombang atau spiral seperti pegas.
b. Simbol Komponen Aktif
Dioda digambarkan dengan segitiga menyentuh garis lurus, menunjukkan arah arus. LED memiliki simbol serupa dengan tambahan panah cahaya keluar. Transistor NPN memiliki panah emitor mengarah keluar, sedangkan PNP panah mengarah ke dalam. IC biasanya berbentuk persegi panjang dengan pin di sisinya.
c. Cara Membaca Rangkaian
Untuk membaca rangkaian: (1) Identifikasi sumber daya di bagian atas atau kiri skema, (2) Ikuti alur arus dari positif ke negatif, (3) Titik pertemuan garis dengan titik hitam menunjukkan koneksi, (4) Perhatikan nilai komponen yang ditulis dekat simbol, (5) Waspadai polaritas komponen seperti dioda dan LED.

Perbedaan Karakteristik Komponen Pasif dan Aktif
Perbedaan utama terletak pada cara kerja dan kebutuhan sumber dayanya. Komponen Pasif seperti resistor langsung bekerja saat diberi tegangan tanpa menunggu tegangan tertentu. Resistor akan langsung menghambat arus, kapasitor mulai menyimpan muatan, dan induktor menghasilkan medan magnet. Komponen pasif tidak dapat menghasilkan penguatan sinyal, hanya mengkonsumsi, menyimpan, atau melepaskan energi. Digunakan untuk membatasi arus, membagi tegangan, dan memfilter frekuensi.
Komponen Aktif seperti dioda memerlukan tegangan ambang tertentu untuk bekerja. Dioda silikon memerlukan 0,7V sebelum dapat menghantarkan arus. Komponen aktif dapat memberikan penguatan daya atau sinyal. Transistor menggunakan arus kecil pada basis untuk mengontrol arus besar antara kolektor dan emitor. Digunakan untuk menguatkan sinyal, switching, penyearahan arus, dan pemrosesan sinyal.
Contoh Penerapan Komponen Elektronika dalam Rangkaian Sederhana
a. Rangkaian LED Sederhana
Rangkaian paling dasar untuk pemula, terdiri dari baterai 9V, resistor pembatas arus 330Ω, dan LED. Resistor membatasi arus agar tidak merusak LED. Perhatikan polaritas LED: kaki panjang adalah anoda (positif) dan kaki pendek adalah katoda (negatif).
b. Rangkaian Pembagi Tegangan
Menggunakan dua resistor seri (misalnya 10kΩ dan 10kΩ) untuk membagi tegangan. Jika kedua resistor bernilai sama, tegangan output menjadi setengah dari tegangan input. Sangat berguna untuk menurunkan tegangan ke level yang diinginkan.
c. Rangkaian Alarm dengan IC 555
Menggunakan IC timer 555 sebagai pembangkit osilasi dengan resistor (1kΩ, 10kΩ, 100kΩ), kapasitor (10µF dan 100nF), dan speaker. IC 555 dikonfigurasi sebagai astable multivibrator yang menghasilkan sinyal untuk menggerakkan speaker.
d. Rangkaian Saklar Cahaya Otomatis
Menggunakan LDR dan transistor NPN untuk membuat saklar otomatis. Saat terang, resistansi LDR rendah sehingga transistor OFF. Saat gelap, resistansi LDR tinggi membuat transistor ON dan menyalakan LED.
Mulai Perjalanan Elektronika Anda dengan Dasar yang Kuat
Pemahaman komponen elektronika dasar sangat penting bagi pemula yang ingin menguasai dunia elektronika. Komponen pasif (resistor, kapasitor, induktor) bekerja tanpa sumber daya eksternal untuk mengatur arus dan tegangan.
Komponen aktif (dioda, transistor, IC) memerlukan sumber daya eksternal dan mampu menguatkan atau mengontrol sinyal. Dengan memahami fungsi, simbol, dan karakteristik masing-masing komponen, Anda dapat mulai membaca dan merancang rangkaian elektronika sederhana. Praktik langsung adalah kunci utama untuk menguasai komponen elektronika. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!
PT. Karya Merapi Teknologi
Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!
Instagram: https://www.instagram.com/kmtek.indonesia/
Facebook: https://www.facebook.com/kmtech.id
LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/kmtek
Sumber:




Comments