Pencemaran udara menjadi isu lingkungan yang semakin mendesak untuk diatasi. Baik di perkotaan maupun di daerah pedesaan, kualitas udara yang buruk dapat berdampak serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengembangan sistem pemantauan kualitas udara menjadi hal yang penting, terutama di lingkungan pendidikan seperti sekolah. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk emisi kendaraan bermotor, industri, dan faktor alam seperti debu dan polutan lainnya. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi mata, hingga masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit pernapasan kronis. Oleh karena itu, pemantauan kualitas udara menjadi penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Di lingkungan sekolah, kualitas udara yang baik sangat penting karena anak-anak dan remaja memiliki sistem pernapasan yang lebih rentan terhadap pencemaran. Pengembangan sistem pemantauan kualitas udara di sekolah dapat memberikan informasi real-time kepada staf sekolah, siswa, dan orang tua tentang kondisi udara di sekitar sekolah. Dalam artikel Mertani ini, kita akan membahas langkah-langkah untuk mengembangkan sistem pemantauan kualitas udara di sekolah menggunakan sensor DHT11, mikrokontroler NodeMCU, dan aplikasi Blynk.
Komponen-Komponen Sistem
Sistem pemantauan kualitas udara di sekolah dengan menggunakan sensor DHT11, mikrokontroler NodeMCU, dan aplikasi Blynk terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk mengukur, mengirim, dan memvisualisasikan data kualitas udara. Berikut ini adalah komponen-komponen yang ada dalam sistem ini:
Sensor DHT11: Sensor DHT11 adalah komponen yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembapan udara di sekitar sensor. Sensor ini memiliki tiga pin utama: VCC (Tegangan), GND (Ground), dan DATA (Pengiriman Data). Sensor ini akan membaca kondisi udara dan mengirimkan data suhu dan kelembapan kepada mikrokontroler NodeMCU.
Mikrokontroler NodeMCU: Mikrokontroler NodeMCU adalah otak dari sistem ini. Mikrokontroler ini memiliki modul WiFi yang memungkinkannya terhubung ke jaringan WiFi dan mengirimkan data yang dikumpulkan oleh sensor DHT11. NodeMCU juga berfungsi sebagai pengontrol untuk mengatur pengiriman data dan komunikasi dengan aplikasi Blynk.
Aplikasi Blynk: Aplikasi Blynk adalah antarmuka yang digunakan untuk memvisualisasikan data kualitas udara. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melihat informasi suhu dan kelembapan udara secara real-time dalam bentuk angka atau grafik. Aplikasi ini dapat diunduh dan diinstal pada perangkat pintar, seperti smartphone atau tablet.
Koneksi Internet: Koneksi internet diperlukan agar NodeMCU dapat mengirim data ke server Blynk dan agar pengguna dapat menerima data melalui aplikasi Blynk. Koneksi WiFi yang stabil sangat penting untuk menjaga pengiriman data yang akurat dan terkini.
Kabel Jumper: Kabel jumper digunakan untuk menghubungkan antara sensor DHT11 dengan mikrokontroler NodeMCU. Kabel ini berfungsi sebagai jalur pengiriman data dan pasokan daya antara kedua komponen.
Daya Listrik: Semua komponen dalam sistem memerlukan pasokan daya listrik. Mikrokontroler NodeMCU dan sensor DHT11 biasanya memerlukan tegangan 3.3V atau 5V DC. Pastikan pasokan daya yang stabil dan mencukupi agar komponen dapat berfungsi dengan baik.
Perangkat Penampil: Perangkat penampil seperti smartphone atau tablet akan digunakan untuk mengakses aplikasi Blynk dan melihat data kualitas udara. Pengguna dapat melihat informasi suhu dan kelembapan udara yang diterima dari NodeMCU melalui antarmuka aplikasi.
Rangkaian dan Penempatan: Rangkaian koneksi antara sensor DHT11 dan NodeMCU, serta penempatan sensor di tempat yang tepat, juga merupakan komponen penting dalam sistem ini. Rangkaian yang benar akan memastikan sensor dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler dengan baik, sedangkan penempatan yang tepat akan memastikan sensor dapat mengukur kondisi udara yang representatif.
Koneksi Antar Komponen
Sebelum memulai, pastikan Anda memiliki semua komponen yang diperlukan: sensor DHT11, mikrokontroler NodeMCU, kabel jumper, dan akses ke aplikasi Blynk.
Koneksi Sensor DHT11:
Hubungkan pin VCC pada sensor DHT11 ke pin 3.3V atau 5V pada NodeMCU.
Hubungkan pin GND pada sensor DHT11 ke pin Ground pada NodeMCU.
Hubungkan pin DATA pada sensor DHT11 ke pin Data (misalnya D4) pada NodeMCU.
Setup Aplikasi Blynk
Aplikasi Blynk adalah platform yang sangat berguna untuk membuat antarmuka pengguna yang interaktif dan informatif dalam proyek Internet of Things (IoT), seperti sistem pemantauan kualitas udara dengan sensor DHT11 dan mikrokontroler NodeMCU. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat aplikasi Blynk yang akan digunakan dalam sistem pemantauan kualitas udara di sekolah:
Langkah 1: Unduh dan Instal Aplikasi Blynk
Unduh aplikasi Blynk dari ponsel pintar Anda (tersedia untuk Android dan iOS).
Instal aplikasi Blynk di perangkat pintar Anda.
Langkah 2: Buat Akun Blynk
Buka aplikasi Blynk dan buat akun baru.
Setelah membuat akun, Anda akan mendapatkan token otentikasi yang akan digunakan dalam kode NodeMCU untuk menghubungkan mikrokontroler dengan proyek Blynk.
Langkah 3: Buat Proyek Baru di Blynk
Di beranda aplikasi Blynk, klik tombol "+" untuk membuat proyek baru.
Pilih perangkat yang sesuai (misalnya NodeMCU) dan koneksi (WiFi).
Beri nama proyek Anda (misalnya "Pemantauan Udara Sekolah").
Langkah 4: Tambahkan Widget Tampilan Angka
Di layar proyek Blynk, klik tombol "+" di bagian bawah layar.
Pilih "Tampilan Angka" dari daftar widget yang tersedia.
Atur pin virtual untuk widget tampilan angka tersebut (misalnya V5 untuk suhu udara).
Langkah 5: Konfigurasi Widget Tampilan Angka
Setelah menambahkan widget tampilan angka, klik pada widget tersebut untuk membuka pengaturan.
Pilih pin virtual yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya V5).
Pilih jenis data yang akan ditampilkan (misalnya "Suhu").
Sesuaikan pengaturan tampilan, seperti jumlah angka desimal.
Langkah 6: Tambahkan Widget Tampilan Grafik
Klik tombol "+" lagi untuk menambahkan widget baru.
Pilih "Grafik" dari daftar widget yang tersedia.
Atur pin virtual untuk widget tampilan grafik tersebut (misalnya V6 untuk kelembaban udara).
Langkah 7: Konfigurasi Widget Tampilan Grafik
Setelah menambahkan widget tampilan grafik, klik pada widget tersebut untuk membuka pengaturan.
Pilih pin virtual yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya V6).
Atur interval pembaruan data grafik (misalnya setiap 5 detik).
Sesuaikan pengaturan lain sesuai preferensi Anda.
Langkah 8: Simpan Token Otentikasi
Kembali ke halaman proyek dan klik pada ikon segitiga di pojok kanan atas layar.
Di bagian "Info Proyek" Anda akan melihat token otentikasi proyek.
Salin token ini dan simpan di tempat yang aman. Token ini akan digunakan dalam kode NodeMCU.
Pastikan Anda memasukkan token otentikasi Blynk yang telah disalin nanti ke dalam program.
Setelah mengikuti langkah-langkah di atas dan berhasil membuat proyek Blynk dengan widget tampilan angka dan grafik, Anda akan dapat melihat data suhu dan kelembaban udara secara real-time melalui aplikasi Blynk di perangkat pintar Anda. Aplikasi ini akan memberikan informasi visual yang jelas dan informatif tentang kondisi udara di sekitar sekolah, sehingga Anda dapat dengan mudah memantau dan mengambil tindakan yang sesuai jika diperlukan.
Program Mikrokontroler NodeMCU
Berikut ini adalah contoh program dalam bahasa pemrograman Arduino untuk menghubungkan mikrokontroler NodeMCU dengan sensor DHT11 dan mengirim data suhu dan kelembapan udara ke aplikasi Blynk. Pastikan Anda telah mengunduh dan menginstal library yang diperlukan sebelum menjalankan program ini.
#include <DHT.h>
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
#define DHTPIN D4 // Pin data sensor DHT11 terhubung ke pin D4 pada NodeMCU
#define DHTTYPE DHT11 // Jenis sensor DHT11
char auth[] = "YOUR_BLYNK_AUTH_TOKEN"; // Ganti dengan token otentikasi Blynk Anda
char ssid[] = "YOUR_WIFI_SSID"; // Nama jaringan WiFi Anda
char pass[] = "YOUR_WIFI_PASSWORD"; // Kata sandi jaringan WiFi Anda
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
void setup() {
Serial.begin(9600);
Blynk.begin(auth, ssid, pass);
dht.begin();
}
void loop() {
Blynk.run();
float humidity = dht.readHumidity();
float temperature = dht.readTemperature();
if (isnan(humidity) || isnan(temperature)) {
Serial.println("Gagal membaca data dari sensor DHT!");
return;
}
Blynk.virtualWrite(V5, temperature); // Mengirim data suhu ke pin virtual V5 di Blynk
Blynk.virtualWrite(V6, humidity); // Mengirim data kelembaban ke pin virtual V6 di Blynk
delay(2000); // Interval pembacaan data (dalam milidetik)
}
Pastikan Anda telah mengunduh dan menginstal library "DHT", "ESP8266WiFi", dan "Blynk" pada Arduino IDE.
Ganti "YOUR _ BLYNK _ AUTH _ TOKEN", "YOUR _ WIFI _ SSID", dan "YOUR _ WIFI _ PASSWORD" dengan informasi yang sesuai.
Hubungkan mikrokontroler NodeMCU dengan sensor DHT11 dan pastikan semua koneksi terhubung dengan benar.
Upload program ke mikrokontroler NodeMCU melalui Arduino IDE.
Pastikan NodeMCU terhubung ke jaringan WiFi yang sesuai.
Buka aplikasi Blynk di perangkat pintar Anda, lalu buka proyek yang telah Anda buat.
Anda akan melihat data suhu dan kelembaban udara yang diterima dari mikrokontroler NodeMCU ditampilkan dalam widget tampilan angka dan grafik.
Dengan menjalankan program ini, mikrokontroler NodeMCU akan terhubung dengan sensor DHT11 dan mengirimkan data suhu dan kelembapan udara ke aplikasi Blynk. Anda akan dapat memantau kondisi udara di sekitar sekolah secara real-time melalui aplikasi Blynk di perangkat pintar Anda.
Langkah Pengoperasian
Sistem pemantauan kualitas udara dengan sensor DHT11, mikrokontroler NodeMCU, dan aplikasi Blynk dirancang untuk memantau suhu dan kelembaban udara secara real-time di sekolah. Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk menggunakan sistem ini:
Pastikan mikrokontroler NodeMCU telah terhubung dengan sumber daya listrik yang cukup.
Periksa bahwa NodeMCU terhubung ke jaringan WiFi yang sesuai.
Buka aplikasi Blynk di perangkat pintar Anda.
Jika ini adalah kali pertama Anda menggunakan Blynk, Anda mungkin perlu membuat akun terlebih dahulu.
Setelah Anda masuk ke aplikasi Blynk, akses proyek yang telah Anda buat untuk pemantauan kualitas udara.
Di dalam proyek Blynk, Anda akan melihat widget tampilan angka dan grafik yang menampilkan data suhu dan kelembaban udara.
Data akan diperbarui secara otomatis sesuai dengan interval yang Anda tentukan dalam program.
Amati angka dan grafik yang ditampilkan. Data suhu akan diperlihatkan pada widget tampilan angka, sementara perkembangan suhu dan kelembapan ditunjukkan dalam grafik.
Bandingkan data dengan standar kualitas udara yang sesuai, dan perhatikan apakah terjadi fluktuasi yang signifikan.
Tindakan Lanjutan
Jika Anda melihat fluktuasi ekstrem atau perubahan yang mencurigakan dalam data kualitas udara, pertimbangkan untuk mengambil tindakan yang sesuai.
Jika suhu terlalu rendah, pertimbangkan untuk menyesuaikan penggunaan pemanas.
Jika suhu terlalu tinggi, pastikan ada sirkulasi udara yang baik atau gunakan pendingin.
Jika kelembapan terlalu tinggi, pertimbangkan untuk meningkatkan ventilasi.
Jika kelembapan terlalu rendah, pertimbangkan penggunaan penghumidifikasi.
Pemeliharaan
Pastikan NodeMCU tetap terhubung ke jaringan WiFi dan pasokan daya.
Periksa koneksi antara sensor DHT11 dan NodeMCU secara berkala untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik.
Terus pantau data kualitas udara melalui aplikasi Blynk sesuai kebutuhan.
Gunakan informasi yang diberikan oleh sistem ini untuk menjaga kualitas udara di sekitar lingkungan sekolah.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah menggunakan sistem pemantauan kualitas udara di sekolah. Sistem ini akan memberikan informasi yang berharga tentang kondisi udara di sekitar Anda, yang dapat membantu Anda mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan lingkungan belajar.
Manfaat Sistem Pemantauan Kualitas Udara
Pengembangan sistem pemantauan kualitas udara di sekolah memiliki berbagai manfaat, antara lain:
Memberikan informasi real-time tentang kondisi udara di sekitar sekolah kepada staf sekolah, siswa, dan orang tua.
Memungkinkan pengambilan tindakan pencegahan yang tepat jika terdeteksi kualitas udara yang buruk.
Mengedukasi siswa tentang pentingnya kualitas udara yang baik dan dampaknya terhadap kesehatan.
Menjadi alat pembelajaran praktis dalam bidang teknologi dan lingkungan.
Kesimpulan
Pengembangan sistem pemantauan kualitas udara di sekolah dengan menggunakan sensor DHT11, mikrokontroler NodeMCU, dan aplikasi Blynk adalah langkah yang penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kenyamanan lingkungan belajar. Dengan sistem ini, kita dapat secara aktif memantau kondisi udara di sekitar sekolah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kualitas udara yang baik. Selain itu, penggunaan teknologi dalam proyek ini juga dapat menjadi inspirasi untuk mengintegrasikan konsep IoT dalam pembelajaran di sekolah. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!
PT. Karya Merapi Teknologi
YouTube: https://youtube.com/@KMTekIndonesia
Instagram: https://instagram.com/kmtek.indonesia
Facebook: https://www.facebook.com/kmtech.id
LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/kmtek
Sumber:
Comments