top of page
Search

Jenis-Jenis Mikrokontroler



1. Mikrokontroler PIC


A. Pengertian Mikrokontroler PIC

Mikrokontroler PIC merupakan sirkuit integrasi (IC) yang digunakan untuk mengembangkan dan mengontrol perangkat peripheral. Peripheral sendiri merupakan perangkat keras yang digunakan untuk memasukkan informasi, kemudian memprosesnya, hingga mengeluarkan informasi tersebut. Mikrokontroler PIC ini merupakan mikrokontroler dengan arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Compute) 8 bit. Konsep arsitektur mikrokontroler PIC sama dengan dengan mikrokontroler AVR yang dibuat oleh ATMEL. PIC mikro mulai terkenal di Asia karena memiliki beberapa kemampuan yang tidak dimiliki mikrokontroler yang lainnya. Mikrokontroler ini dapat dibeli kosong kemudian dapat diisi dengan program kontrol tertentu. Mikrokontroler PIC juga dapat dibeli pra-diprogram seperangkat perintah yang membuat kita dapat langsung men-download dari kabel komputer dan mengurangi biaya peralatan pemrograman. Salah satu jenis mikrokontroler PIC adalah jenis PIC 16F84.


B. Fungsi Mikrokontroler PIC

Fungsikalkulasi PIC sama dengan CPU, keduanya dikendalikan oleh software (perangkat lunak). Namun demikian, PIC memiliki pemrosesan yang umumnya terbatas, kapasitas memori yang lebih kecil tergantung dari jenis PIC mikronya. Frekuensi kerja maksimum clock mikrokontroler PIC adaalah mencapai 20MHz dan kapasitas memori (isi program) adalah sekitar 1K sampai 4K. Frekuensi ini dapat mempengaruhi kecepatan pembacaan suatu program dan sebuah intruksi dijalankan atau dieksekusi.


C. Fitur Mikrokontroler PIC

  • a. ) Tidak terlibat dalam akumulasi fungsi sederhana, tetapi mulai dari kenyataan, memperhatikan kinerja produk dan rasio harga, dan mengembangkan berbagai model untuk memenuhi berbagai tingkat persyaratan aplikasi.

  • b. ) Instruksi yang efisien membuat efisiensi eksekusi mereka jauh lebih baik.

  • c. ) PIC memiliki lingkungan pengembangan yang unggul.

  • d. ) Pin-nya memiliki kemampuan anti-transient, dapat dihubungkan ke daya AC 220V melalui resistor pembatas arus, dapat dihubungkan langsung dengan sirkuit kontrol relai, tanpa isolasi optocoupler, yang membawa kenyamanan aplikasi.

  • e. ) Timer pengawas bawaan dapat digunakan untuk meningkatkan keandalan operasi program.

  • f. ) Mode tidur dan daya rendah. Meskipun PIC tidak lagi sebanding dengan TI-MSP430 baru dalam hal ini, masih memadai untuk sebagian besar aplikasi.


2. Mikrokontroler AVR


A. Pengertian Mikrokontroler AVR

AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang didalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaanya terdapat pada mikro yang digunakan seperti MCS51 pada AVR tidak menggunakan oscillator eksternal karena didalamnya sudah terdapat nilai oscillator. Umumnya, mikrokontroler AVR terbagi menjadi 4 kelas yaitu keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Yang membedakan ke-empat kelas tersebut antara lain memori, peripheral dan fungsinya. Mikrokontroler AVR memiliki keunggulan dari mikrokontroler, karena AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang cepat karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock.


B. Fungsi Mikrokontroler AVR

Mikrokontroler AVR merupakan salah satu komponen yang sering digunakan pada bidang instrumentasi dan elektronika. Dilengkapi dengan arsitektur RISC, dapat memungkinka AVR dapat menjalankan berbagai instruksi hanya 1 siklus, kecuali instruksi percabangan yang membutuhkan 2 siklus. Seri AVR yang paling sering digunakan adalah ATTiny2313, mikrokontroler ATMega8535 dan mikrokontroler arduino. Penggunaan instruksi yang lebih sederhana memberikan konstribusi pada kecepatan dengan instruksi mesin yang terbatas. Mikrokontroler AVR dapat berjalan pada single cycle dari prosessor clock, yang berari mikrokontroler ini dengan clock 8MHz dapat mengeksekusi sekitar 8 juta instruksi perdetiknya.


C. Bagian yang Ada pada Mikrokontroler AVR

  • Prosesor, bagian terpenting yang ada pada mikrokontroler AVR

  • Memori, terdiri dari beberapa jenis yaitu memori program dan memori data. Memori data dibagi menjadi 2 yaitu SRAM (sementara) dan EEPROM (permanen).

  • Input dan Output, bagian yang terhubung langsung ke perangkat luar. Input Output dapat berupa jalur data digital, analog maupun bus komunikasi data (RS232,12C, SPI)

  • Timer atau counter, bagian yang berfungsi sebagai penjadwalan waktu.


3. Mikrokontroler MCS51


A. Mikrokontroler MCS51

Mikrokontroler jenis ini terdiri dari dua versi yaitu versi 20 kaki dan versi 40 kaki. Mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash PEROM sebagai media memori-program, dan sususan dari setiap susunan kaki IC tersebut sama pada setiap versi nya. Perbedaan mendasarr pada jenis mikrokontroler ini adalah kapasitas memori-program, memori-data dan jumlah waktu 16-bit.


B. Arsitektur pada Mikrokontroler MSC51

Arsitektur perangkat keras ini memiliki 40 kaki, 32 kaki digunakan untuk keperluan 4 buah port paralel. 1 port terdiri dari 8 kaki yang dapat di hubungkan untuk interfacing ke paralel device, seperti ADC, sensor dan sebagainya, atau dapat di digunakan secara sendiri setiap bit nya untuk interfacing single bit seperti switch, LED, dll.


C. Karakteristik Mikrokontroler MCS51

  • Low power

  • 32 jalur I/O yang dapat di program

  • Dua timer counter 16 bit

  • RAM 128 byte

  • Lima interrupt


Nah, itu tadi merupakan pembahasan singkat mengenai berbagai jenis mikrokontroler. Semoga artikel kali ini bermanfaat.

Selamat berkarya.


PT. Karya Merapi Teknologi

Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri! YouTube:https://www.youtube.com/c/KMTekIndonesia Instagram:https://www.instagram.com/kmtek.indonesia/ Facebook:https://www.facebook.com/kmtech.id LinkedIn:https://www.linkedin.com/company/kmtek


Referensi :


57 views3 comments
bottom of page